Abstrak –
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu pendorong
tumbuh dan berkembangnya perekonomian di indonesia. UKM juga merupakan salah
satu penopang kestabilan perekonomian dan salah satu sektor yang menyerap
tenaga kerja cukup besar. Namun, dengan adanya korporasi usaha yang lebih besar
dengan modal yang besar, diperlukan sebuah usaha untuk menjaga eksistensi
dan daya kompetitif UKM agar bisa bersaing dan bertahan. Dalam paper ini akan
digambarkan hubungan antara kestabilan sebuah UKM dengan implementasi CMMI
dengan menggunakan analisis metode ENTROPI.
Keyword – UKM, entropi, CMMI.
I.
Pendahuluan
Perkembangan
unit Usaha Kecil dan Menengah, meruapakan salah satu indikator bagus atau
tidaknya level perekonomian di Indonesia. Hal ini merupakan efek langsung dari
terserapnya tenaga kerja oleh UKM, yang sampai saat ini jumlahnya terus
bertambah. Dengan terserapnya banyak tenaga kerja, maka secara langsung akan
meningkatkan daya beli masyarakat, dan bisa meningkatkan tingkat kesejahteraan
masyarakat secara umum. Dua faktor ini merupakan indikator tingkat pertumbuhan
perekonomian yang real.
Untuk
menjaga keberadaan dan eksistensi UKM ini, pemerintah mengeluarkan beberapa
peraturan dan undang-undang yang mengatur dan menjamin dukungan pemerintah
terhadap keberlangsungan UKM ini.
Beberapa
undang-undang dan peraturan yang berkaitan dengan UKM ini diantaranya adalah :
- UU No.
9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil
- PP No.
44 Tahun 1997 tentang Kemitraan
- PP No.
32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil
- Inpres
No. 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha Menengah
- Keppres
No. 127 Tahun 2001 tentang Bidang/Jenis Usaha Yang Dicadangkan Untuk Usaha
Kecil dan Bidang/Jenis Usaha Yang Terbuka Untuk Usaha Menengah atau Besar
Dengan Syarat Kemitraan
- Keppres
No. 56 Tahun 2002 tentang Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan Menengah
- Permenneg
BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara
dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan
- Permenneg
BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara
- Undang-undang
No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Keberadaan
UKM yang menjadi salah satu pendorong geliat perekonomian di indonesia perlu
harus dijaga. Pemerintah dalam hal ini yang berfungsi sebagi regulator, dengan
beragam undang-undang dan peraturannya, diharapkan lebih proaktif membantu
pengembangan sektor UKM ini. Dengan adanya bantuan modal tanpa agunan, dan
mendorong berkembangannya koperasi sebagai unit pendukung keberlangsungan UKM,
diharapkan bisa terus menjaga eksistensi dan daya saing UKM.
Namun dari
sekian banyak keuntungan yang timbul akibat perkembangan UKM, ada sesuatu yang harus dicermati oleh masyarakat yang bergerak di sektor
UKM, yaitu persaingan bisnis antar UKM dan korporasi yang bermodal besar.
Persaingan yang terjadi, di salah satu sisi bisa menjadi faktor pendorong
inovasi dan kreatifitas UKM untuk menghadirkan produk dan terjangkau dan
berkualitas. Namun disisi lain, jika tidak pandai memanfaatkan kesempatan dan
kurangnya kemampuan untuk beradaptasi dalam lingkungan persaingan bisnis,
khususnya yang terjun ke sektor red ocean, maka bisa menjadikan UKM yang
bersangkutan bertumbangan, dan skenario terburuknya adalah gulung tikar, yang
akibat langsungnya adalah adanya PHK karyawan UKM, yang tentunya bisa
menimbulkan krisis sosial yang baru.
Untuk
mengatasi hal ini, diperlukan cara-cara yang praktis untuk menjaga daya saing
UKM, sehingga tetap bisa bertahan dalam terpaan badai persaingan bisnis, bahkan
krisis.
Pada
paragraf sebelumnya disinggung tentang zona red ocean. Zona ini secara
umum bisa diartikan adalah sebuah lingkungan bisnis, yang pemain yang terlibat
didalamnya sudah sangat banyak. Salah satu zona bisnis yang masuk kategori ini
adalah bisnis di bidang Teknologi Informasi, baik berupa jasa maupun produk.
Zona ini lah yang akan dibahas lebih dalam dalam makalah ini, dalam kaitannya
dengan peran serta UKM dalam bisnis ini. Analis yang akan dilakukan dengan
menggunakan metode literatur dan argumentatif deskriptif, dengan melihat pola
perkembangan UKM dalam bidang TI dan hubungannya dengan implementasi CMMI
dengan pendekatan analisis entropi.
II. CMMI dan
Entropi
Capability Maturity Model Integration (CMMI) dalam software engineering adalah
sebuah model dari kematangan kemampuan dalam bisnis proses tertentu. Maturity
model bisa didekripsikan sebagai kumpulan elemen-elemen yang mewakili aspek
tertentu kematangan sebuah organisasi, dan membantu dalam memahami proses
sebuah organisasi. Elemen –elemen yang terkandung dalam CMMI lebih dikenal
dengan instilah Key Process Area.
Konsep CMMI
itu sendiri berkembang dari gagasan Watts Humprey dalam bukunya ’Managing
the Software Process’ pada tahun 1989. CMMI pada awalnya ditujukan sebagai
sebuah tool untuk mengevaluasi kemampuan vendor yang terlibat dalam proyek
pemerintah US. Model ini mengidentifikasi 5 tahap proses kematangan dalam
sebuah organisasi, yaitu :
1.
Initial (chatic, ad hoc, heroic), merupakan titik awal.
2.
Repeatable (project managemen, prosess discipline), proses dilakukan
secara berulang.
3.
Defined (Instituionalized), proses didefinisikan sebagai sebuah standar
untuk proses bisnis.
4.
Managed (quantified), proses manajemen dan pengukuran dilakukan.
5.
Optimizing (process improvement), proses manajemen meliputi proses
pengembangan menuju hal yang lebih baik (Improvement).
Untuk setiap
level ini, terdapat beberapa KPA, dan untuk setiap KPA terdapat 5 bagian yang
diidentifikasi, yaitu :
1.
Goals
2.
Commitment
3.
Ability
4.
Measurement
5.
Verification
Implementasi
CMMI dalam sebuah organisasi, bisa memberikan beberapa hal, diantaranya :
a.
permulaan sebuah proses organisasi
b.
keuntungan dalam komunitas organisasi lewat berbagi pengalaman
c.
adanya visi yang sama
d.
adanya framework untuk melakukan kegiatan sesuai dengan prioritas
e.
menunjukan jalan untuk melakukan improvement dalam sebuah organisasi.
Sehingga
pada akhirnya, CMMI dengan elemen-elemen yang terkandung didalamnya bisa
dijadikan sebagai tolok ukur level kematangan sebuah organisasi, lebih
khususnya dalam bisnis proses yang dilakukannya.
Entropidalam dunia ilmu eksakta berarti adalah ketidakteraturan akibat hilangnya
energi. hal ini merupakan sebuah fenomena alamiah, bahwa semua sistem pasti
akan menuju ketidakteraturan. Hal ini tidak bisa dicegah, tapi bisa
diperlambat. Dalam hukum kekekalan energi disebutkan, bahwa energi itu dalam
sebuah sistem tertutup, tidak hilang atau tidak bertambah. Yang bisa terjadi
adalah energi bisa berubah bentuk.
Dalam hukum
kedua termodinamika disebutkan, pada sebuah sistem tertutup, energi akan
berubah dari bentuk yang berguna mejadi bentuk yang kurang berguna. Misalnya
energi kinetik pada roda sepeda saat berjalan, akan berubah menjadi energi
panas akibat gesekan antara roda dan jalan. Hal ini yang menyebabkan timbulnya
istilah baru, efisiensi. Secara natural, tidak ada sebuah sistem yang 100 %
efisien, pasti selalu ada yang lost.
Dengan
menggunakan pendekatan naik atu tidaknya entropi sebuha sistem, bisa dilakukan
analisis terhadap keadaan sebuah organisasi denga mengukur total resource yang
menjadi energi penggerak organisasi tersebut, dan mengukur efisiensi dari
organisasi tersebut dibandingkan terhadap perubahan nilai entropi yang diukur
berdasarkan jumlah energi dari resource yang ada yang berubah menjadi energi
yang tidak bisa digunakan.
Gbr.1
Ilustrasi Entropi dalam Sebuah organisasi
Pada gambar
1, diilustrasikan sebuah sistem organisasi yang memiliki kumpulan elemen
berenergi, dan keterkaitan antar elemennya, dan perubahan yang mungkin terjadi
dalam elemen berenergi tersebut.
Salah satu
hal yang bisa menyebabkan tingkat entropi semakin tinggi adalah ketidak
teraturan elemen pembentuk sistem tersebut. Dengan ketidakterautran elemen
tersebut, bisa menyebabkan tabrakan antara elemen, dan setiap elemen bebas
bergerak semaunya, sehingga probabilitas hilangnnya energi menjadi lebih besar,
soalnya seperti kita ketahui, tabrakan bisa menyebabkan perubahan energi
menjadi panas.
Begitu juga
dengan organisasi, jika antar elemen tidak dioragisisr dan diatur dengan cara
yang benar, maka bisa menyebabkan kerugian pada organisasi akibat
kemungkinan adanya friksi antar elemen dalam organisasi semakin besar. Untuk
lebih jelasnya, hal ini akan dibahas lebih lanjut pada bagian analisis UKM
dengan metode Entropi dan CMMI.
III.
Analisis UKM dengan metode Entropi sebagai dampak implementasi CMMI
Sebagaimana
telah disinggung pada bagian Pendahuluan, akibat adanya persaingan dan
perkembangan sektor UKM yang progressif, juga akibat semakin tumbuh
berkembanganya unit usaha non-UKM, yang bermodal besar, yang bergerak dalam
bidang yang sama dengan UKM menyebabkan diperlukan sebuah mekanisme untuk tetap
menjaga daya saing dan kualitas produk yang dihasilkan oleh UKM.
Khusus dalam
bidang Teknologi Informasi, penerapan atau implementasi CMMI pada UKM bisa
dijadikan sebagai salah satu solusi konkrit yang bisa dijadikan sebagai
landasan dasar untuk peningkatan kualitas UKM TI, yang pada dasarnya adalah
perbaikan kinerja dan proses yang terjadi ditubuh UKM TI. Dengan adanya
perbaikan dalam dalam dua hal ini, maka diharapkan UKM TI bisa tetatp bertahan
dan justru memiliki daya saing yang tinggi di dunia TI di indonesia.
Seperti yang
telah dibahas pada bagian CMMI, disebutkan bahawa ada 5 tahapan yang dimiliki
oleh CMMI untuk memperbaiki kinerja dan meningkatkan proses bisnis yang terjadi
dalam organisasi. Yaitu , inisisiasi, repetisi, defined, managed, dan
optimisasi. Kelima hal inilah yang dijasikan sebagai tolok ukur implementasi CMMI.
Salah satu
kelemahan dalam UKM TI, adalaha kuranganya pemahaman tentang hal-hal yang
berkaitan dengan peningkatan proses bisnis. Hal ini disebabkan, karena UKM
biasanya tumbuh dari lingkungan yang tidak terlelu memperhatikan proses yang
terjadi, tapi hasil dari output produksi UKM. Orientasi yang dibentuk biasanya
adalah orientasi keuntungan semata dengan menerapkan konsep memproduksi sebesar
besarnya dan menjual sebanyak-banyaknya. Untuk memproduksi sebanyak-banyaknya
biasanya dengan merekrut orang sebanya-banyaknya. Hal ini akan menjadi titik
kelemahan dari UKM, kalau manajemen dalam UKM TI tidak bagus, sehingga malah
akan menimbulkan friksi antar elemen, yaitu antara tujuan untk memproduksi
sebanyak-banyaknya dengan kenyataan kualitas produk yang dihasilkan tidak
bagus.
Oleh karena
itu, implementasi sebuah metode yang akan dijadikan sebagai acuan untk
pengembangan proses bisnis UKM TI sangat diperlukan. Dengan mengimplementasikan
KPA-KPA yang ada pada CMMI, diharapkan akan terjadi perbaikan dalam proses
bisnis yang terjadi di UKM TI disemua lini. Yaitu perbaikan cara kerja,
perbaikan kinerja dan perbaikan sumberdaya yang secara langsung akan
menyebabkan output yang dihasilkan akan memiliki kualatas yang bagus. Dengan
kualitas yang bagus, otomatis, daya saing UKM TI akan berkembang.
Dengan
adanya implementasi CMMI dalam UKM TI, maka diharapkan seluruh proses dan
elemen yang ada di tubuh organisasi UKM TI, diharapkan bisa bersinergi untuk
kemajuan UKM TI.
Dari
tinjuaan teori entropi, keteraturan yang terjadi dalam organisasi, akan
menyebabkan kehilangan energi untuk hal-hal yang tidak berguna bisa
dimnimalisasi. Sehingga lingkungan organisasi UKM tersebut tetap kondusif dan
bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
Sehingga
pada akhirnya, implementasi konsep –konsep CMMI pada organisasi UKM TI, sangat
diperlukan untk menjaga stabilitasdan daya saing UKM TI di sektor industri di
indonesia.
IV.
Kesimpulan
Dari uraian
yang telah dijelaskan diatas, bisa ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
- perlu
dilakukan mekanisme khusus untuk menjaga dan meningkatkan daya saing UKM
TI
- implementasi
CMMI merupakan salah satu solusi alternatif untuk memperbaiki dan menjaga
eksistensi dan daya saing UKM
- berdasarkan
analisis Teori entropi, implementasi konsep-konsep CMMI dalam UKM TI akan
membantu mengurangi kehilangan energi dari UKM TI untuk hal-hal yang tidak
produkif
- penerapan
metode standar semacam CMMI merupakan sebuah keniscyaan untuk UKM TI agar
bisa terus eksis dan terus menjadi motor perkembangan perekonomian di
Indonesia.
Post title : UKM TI
URL post : http://didiklaw.blogspot.com/2013/07/ukm-ti.html
URL post : http://didiklaw.blogspot.com/2013/07/ukm-ti.html
0 komentar:
Show Emoticons
Posting Komentar